Kamis, 31 Maret 2011

KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT TEORI PSIKOANALISA DAN BEHAVIORISTIK

STRUKTUR KPRIBADIAN FREUD

Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan. Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego.
Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan
superego. Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana
sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian
kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar
untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongandorongan
id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari
kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah-benar,
boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.
Gerald Corey menyatakan dalam perspektif aliran Freud ortodoks, manusia dilihat sebagai
sistem energi, dimana dinamika kepribadian itu terdiri dari cara-cara untuk
mendistribusikan energi psikis kepada id, ego dan super ego, tetapi energi tersebut
terbatas, maka satu diantara tiga sistem itu memegang kontrol atas energi yang ada,
dengan mengorbankan dua sistem lainnya, jadi kepribadian manusia itu sangat ditentukan
oleh energi psikis yang menggerakkan.
Menurut Calvil S. Hall dan Lindzey, dalam psikodinamika masing-masing bagian dari
kepribadian total mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja dinamika dan
mekanisme tersendiri, namun semuanya berinteraksi begitu erat satu sama lainnya,
sehingga tidak mungkin dipisahkan. Id bagian tertua dari aparatur mental dan merupakan
komponen terpenting sepanjang hidup. Id dan instink-instink lainnya mencerminkan
tujuan sejati kehidupan organisme individual. Jadi id merupakan pihak dominan dalam
kemitraan struktur kepribadian manusia.
Cara kerja masing-masing struktur dalam pembentukan kepribadian adalah: (1) apabila
rasa id-nya menguasai sebahagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak
primitif, implusif dan agresif dan ia akan mengumbar impuls-impuls primitifnya, (2)
apabila rasa ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya
bertindak dengan cara-cara yang realistik, logis, dan rasional, dan (3) apabila rasa super
ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak pada
hal-hal yang bersifat moralitas, mengejar hal-hal yang sempurna yang kadang-kadang
irrasional.
Jadi untuk lebih jelasnya sistem kerja ketiga struktur kepribadian manusia tersebut adalah:
Pertama, Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil, dimana ketika manusia itu
dilahirkan ia hanya memiliki Id saja, karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis
dan tempat timbulnya instink. Id tidak memiliki organisasi, buta, dan banyak tuntutan
dengan selalu memaksakan kehendaknya. Aktivitas Id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan proses primer.





STRUKTUR KEPRIBADIAN SKINNER
Skinner bukan hanya ingin tahu bagaimana terjadinya perilaku tetapi juga ingin memanipulasinya. Skinner memandang tingkah laku sebagai produk kondisi anteseden tertentu dan menganggap kemampuan memanipulasi kehidupan dan tingkah laku manusia. Keberhasilan mengontrol kejadian atau tingkah laku manusia merupakan bukti kebenaran suatu teori. Skinner memahami dan mengontrol tingkah laku menggunakan teknik analisis fungsional tingkah laku (Functional analysis of behavior) yaitu suatu analisis tingkah laku dalam bentuk hubungan sebab akibat, bagaimana suatu respon timbul mengikuti stimuli atau kondisi tertentu
Strukutur kepribadian atau klasifikasi pokok menurut Skinner ada 2 yaitu reflex responden dan reflex operant.). Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung atau perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak jelas tetapi semata-mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri (dilakukan tanpa adanya stimulus penyebab). Contohnya, seekor tikus lari keluar dari labirin atau seseorang yang keluar dari pintu. Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan sebuah responden sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik atau perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas (responden dibangkitkan oleh stimulus yang diketahui). Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau makanan atau seseorang yang mengedip ketika udara ditiupkan ke matanya.

dinamika kepribadian
1.classical conditioning, kondisioning responden karena tingkah laku yang dipelajari menggunakan hubungan stimulus respon yang bersifat refleks bawaan.
2.operant conditioning, respon yang ada karena organismenya sendiri yang melakukan dan ada konsekuensinya.
3.reinforcement, positif reinforcement dan negatif reinforcement

perkembangan kepribadian
Teori Skinner adalah tentang perubahan tingkah laku, belajar, dan modifikasi tingkah laku. Skinner yakin bahwa pemahaman tentang kepribadian akan tumbuh dari perkembangan tingkah laku manusia dalam interaksinya yang terus menerus dengan lingkungannya.Skinner tidak melihat alasan untuk membagi proses perkembangan ke dalam beberapa tahap. Ia juga tidak memberikan importansi khusus pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Skinner memandang pengaruh eksternal lebih dominan dalam membentuk tingkah laku.
1.Penghapusan
Penghapusan atau extinction terjadi ketika kita mencabut penguat dari suatu pengkondisian operan. Penghapusan (extinction) adalah berkurangnya kecenderungan untuk merespon yang terjadi apabila perkuatan yang mengikuti respon tersebut tidak ada lagi.
2.Stimulus Penghukum (punishing stimulus)
Adalah stimulus aversif yang bila terjadi sesudah berlangsungnya sebuah respon operan akan mengurangi kemungkinan terjadinya respon tersebut di masa mendatang.ada 2 macam : positif dan negatif punishment
3.Schedule of Reinforcement
macamnya : Continuous Reinforcement (Penguatan Berkelanjutan),Fixed Interval (Interval Tetap),Fixed Ratio (Perbandingan Tetap),Variable Interval (Interval Berubah),Variable Ratio (Perbandingan Berubah).
4.Generalisasi dan diskriminasi
Generalisasi Stimulus (Stimulus Generalization) adalah proses timbulnya respon dari stimulus yang mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon itu. Sedangkan diskriminasi stimulus (Stimulus Discrimination) adalah kemampuan untuk membedakan stimulus, sehingga stimulus itu tidak diberi respon, walaupun mirip dengan stimulus yang diberi penguat.

SEJARAH KESEHATAN MENTAL

Setelah Perang Dunia II, perhatian masyarakat mengenai kesehatan jiwa semakin bertambah. Kesehatan mental bukan suatu hal yang baru bagi peradaban manusia. Pepatah Yunani tentang mens sana in confore sano merupakan satu indikasi bahwa masyarakat di zaman sebelum masehi pun sudah memperhatikan betapa pentingnya aspek kesehatan mental.
Yang tercatat dalam sejarah ilmu, khususnya di bidang kesehatan mental, kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Untuk lebih lanjutnya, berikut dikemukakan secara singkat tentang sejarah perkembangan kesehatan mental.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

sumber:
 Dr. Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, Bandung: CV. Mandar Maju, 1989
 Dr. Kartini Kartono, Hygiene Mental…
 Hasan Langgulung, Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986, hal. 50-76.
 Moeljono Notosoedirdjo, Kesehatan Mental; Konsep dan Penerapan, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002, hal. 14.

KONSEP SEHAT

Manusia yang sehat mental adalah manusia yang mampu menguasai segala factor dalam hidupnya sehingga ia dapat menguasai kekalutan mental sebagai akibat daritekanan-tekanan perasaan.
•Manusia yang sehat adalah yang memiliki harapan hidup optimis.
•Manusia yang sehat mental adalah manusia yang mampu memamfaatkan segala potensi, kapasitas, kreativitas, energy dan dorongan dalam diri.
•Efesiensi mental: Menggunakan kapasitas-kapasitas untuk mencapai tujuan hidup sebaik mungkin.
•Manusia sehat mental adalah manusia yang memamfaatkan kapasitas-kapasitas secara efektif.

Sehat menurut WHO adalah keadaan sempurna baik fisik,mental,soial bukan hanya bebas dari penyakit cacat dan kelemahan,

Kesehatan social adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungannya.
Pepkin’s: Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.