Makalah Dampak Psikologi Pada Teknologi Komputer Masa Depan
Oleh : Stefany Debtriane
2PA01
14509894
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bab II ISI
1.1 Dampak Psikologi Teknologi Internet
1.2 Pemecahan Masalah
Bab III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Komputer Masa Depan
Dengan teknologi komputer yang ada saat ini,agak sulit untuk dapat membayangkan bagaimana komputer masa depan. Denganteknologi yang ada saat ini saja kita seakan sudah dapat “menggenggam dunia”.Dari sisi teknologi beberapa ilmuan komputer meyakini suatu saat tercipta apayang disebut dengan biochip yang dibuat dari bahan protein sitetis. Robot yangdibuat dengan bahan ini kelak akan menjadi manusia tiruan. Sedangkan teknologiyang sedang dalam tahap penelitian sekarang ini yaitu mikrooptik serta input-outputaudio yang mungkin digunakan oleh komputer yang akan datang. Ahli-ahli sainskomputer sekarang juga sedang mencoba merancang komputer yang tidak memerlukanpenulisan dan pembuatan program oleh pengguna. Komputer tanpa program (programlesscomputer) ini mungkin membentuk ciri utama generasi komputer yang akandatang.
LATAR BELAKANG
Sangat sulit untuk memprediksi apa yang bakal terjadi di masa depan.
Sesuatu yang merupakan kepastian hanyalah ketidakpastian itu sendiri. Situasi yang kita
hadapi sekarang ini berbeda dengan situasi masa lalu. Bila diibaratkan dengan sebuah
bahtera, masa tiga dekade yang lalu kita berlayar di sebuah sungai yang tenang yang
segala lika-liku perjalanan sepanjang sungai dapat diprediksi. Secara pasti kita bisa
memperhitungkan kapan sebuah tujuan akan dicapai. Kini kita telah memasuki situasi
berlayar di arung jeram yang kita tidak pernah bisa memprediksi apa yang bakal terjadi di
depan.
Dalam kondisi demikian diperlukan adanya paradigma baru di dalam menghadapi
kehidupan. Paradigma lama hanya akan menghantarkan pada kehancuran.
Demikian pula dengan paradigma pendidikan psikologi.Tampaknya
diperlukan suatu paradigma baru. Paradigma lama hanya akan membuat ilmu psikologi
menjadi usang, dan tidak relevan dengan tuntutan perubahan
Kehadiran teknologi internet yang semakin canggih telah merubah gaya hidup
manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia. Kini kehidupan manusia semakin
tergantung pada komputer. Hal-hal berikut menggambarkan besarnya keterlibatan
teknologi informasi dalam kehidupan manusia.
BAB II
ISI
1.1 Dampak Psikologi Teknologi Internet
Sepengetahuan penulis belum ada kajian yang sistimatik mengenai dampak dari
teknologi internet dan permainan elektronik terhadap berbagai dimensi psikologi
kehidupan manusia. Apa yang ditulis berikut ini lebih banyak merupakan pertanyaan yang
kiranya perlu dijawab melalui suatu penelitian yang sistimatik.
Penulis menduga teknologi komputer, internet, elektronik game akan
berpengaruh pada berbagai aspek psikologi. Berbagai aspek yang kiranya akan
terpengaruh akan diuraikan berikut ini:
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
Kehadiran komputer dan internet telah merubah dunia kerja, dari tekanan pada
kerja otot ke kerja otak.. Implikasinya adalah perbedaan perilaku pria dan wanita semakin
mengecil. Kini semakin banyak pekerjaan kaum pria yang dijalankan oleh kaum wanita.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang
posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.
2. Perkembangan kognitif.
Berbeda dengan menonton televisi yang para penonton bersifat pasif, internet dan
permainan elektronik sangat bersifat interaktif. Diduga internet dan permainan elektronik
dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan anak-anak dan orang dewasa.
Sejauah ini belum ada pemantauan untuk melihat perkembangan inteligensi anakanak
Indonesia. Apakah anak-anak semakin tinggi IQnya dibandingkan dengan generasi
sebelumnya? Apakah anak-anak pengguna internet lebih tinggi kecerdasannya jika
dibandingkan dengan yang bukan pengguna internet?. Di dalam komponen inteligensi,
apakah terjadi perbedaan yang mencolok antara komponen perceptual speed dan spatial
orientation dibandingkan dengan komponen verbal ability?
3. Perkembangan seksualitas.
Selain dapat digunakan untuk berpacaran melalui progam internet relay chatting
(IRC), internet dapat pula digunakan untuk mengakses gambar dan filem porno.
Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber,
kehadiran internet semakin menyemarakkan perolehan pronografi tersebut.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa rangsangan seksual yang diperoleh anak
akan mempercepat proses kematangan seksual .
4. Kecemasan teknologi
Menjelang pergantian tahun 2000 banyak sekali manusia yang dilanda kecemasan
dan ketakutan menghadapi kutu Y2K (year two kilo). Ketakutan akan listrik mati,
pesawat akan tabrakan, uang di bank hilang, senjata nuklir menembakkan peluru tanpa
terkendali. Itu adalah beberapa contoh ketakutan di awal millenium ini.
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan
komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah
beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena
disambar petir. Smart products yang dikontrol oleh sistim komputer seperti mobil,
rumah, kartu dll. Akan menjadi sumber stres yang besar bila terjadi gangguan dalam
sisitim komputernya. Fenomena stres seperti ini yang disebut dengan technostress
(Hanson, 1989). Stres karena teknologi adalah salah satu sumber stres dalam kehidupan
manusia. Tentu saja banyaknya informasi yang masuk melalui e-mail atau internet dapat
pula menyebabkan information overload, dan ini menjadi sumber stres yang lain.
Berapa besar dampak stres teknologi ini pada kehidupan manusia, sepengetahuan penulis
belum pernah ada studi yang mengidentifikasinya.
5. Pola interaksi antar manusia
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas
telah merubah pola interaksi keluarga.
1.2 PEMECAHAN MASALAH
Dengan membangun organisasi pembelajaran (learning organization). Oleh karena perubahan lingkungan strategik (politik, ekonomi, sosial, teknologi, dlll) yang begitu cepat, organisasi harus mampu belajar untuk beradaptasi pada perubahan lingkungan tersebut. Berubahnya struktur dan mekanisme kerja organisasi menuntut sivitas akademika untuk memiliki wawasan baru, pengetahuan dan keterampilan baru. Selain itu karyawan (dosen dan staf) perlu memiliki sikap mental baru, menggunakan pola pikir baru, dan cara kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk mampu beradaptasi pada situasi yang baru karyawan harus kreatif, inovatif, proaktif, dan berwawasan entrepreneurial.
Organisasi masa kini harus berfungsi sebagai organisasi belajar, dan tugas organisasi untuk meningkatkan peluang belajar bagi semua anggota institusi untuk terus belajar . Persaingan dalam berbagai aspek di masa kini dan masa depan bertumpu pada persaingan pengetahuan (knowledge based competition). Hanya melalui ‘knowledge management yang baik organisasi akan sukses. Di samping menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan, organisasi harus pula membangun sikap mental mau berbagi ilmu dan informasi (information & knowledge sharing). Karyawan harus membangun jaringan hubungan sosial (social net-working) baik dengan sesama anggota sivitas akademika di dalam institusi, maupun dengan pihak yang berkepentingan (stake-holders) di luar institusi agar akumulasi pengetahuan (knowledge building) dapat berjalan cepat dan dapat memberikan nilai tambah untuk peningkatan kualitas kerja, kualitas pendidikan dan kualitas pelayanan yang menguntungkan semua pihak .
Learning organization baru bisa ditumbuhkan bila masyarakat belajar (learning community) sudah terwujud. Kegiatan colloquium, seminar, dan diskusi yang diikuti oleh semua komponen instutusi adalah sarana bagi terwujudnya masyarakat belajar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dampak teknologi internet yang maju dengan pesat ini akan dan telah merubah pola kehidupan manusia. Walaupun saat ini baru sebagian orang yang sudah terbiasa menggunakan internet, namun kecepatan internet memasuki kehidupan manusia sunguh luar biasa. Di Amerika Serikat sudah lebih dari 25 persen rumah tangga yang memiliki komputer yang memiliki akses internet (Tappscott, 1996). Walaupun belum ada data resmi berapa persen dari rumah tangga yang memiliki komputer dan akses pada internet di Indonesia, kini makin banyak rumah tangga yang memiliki komputer dan akses pada internet. Karyawan dan dosen semakin perlu untuk mengembangkan dirinya untuk meningkatkan dirinya agar lebih siap untuk menghadapi perubahan. Perubahan lingkungan strategik yang menyebabkan perubahan dalam struktur dan cara kerja organisasi seringkali memakan korban yang berupa hilangnya kesempatan kerja bagi karyawan dan dosen. Karyawan dan dosen yang kehilangan kesempatan kerja ini adalah karyawan yang tidak memiliki pengetahuan dan sikap mental yang sesuai dengan tuntutan perubahan. Dengan adanya pelatihan, karyawan dan dosen akan lebih adaptif pada perubahan. Selain itu, pengembangan diri melalui pelatihan dapat meningkatkan kepuasan dalam dirinya dan peningkatan nilai jual pribadi (marketability). Pengembangan diri akan membuat karyawan dan dosen merasa pengetahuan yang dia miliki akan memberikan pengaruh yang bermakna pada pekerjaan. Hal ini akan menjadi faktor motivasi yang bersifat intrinsik.
DAFTAR PUSTAKA
M.rizan febrianto.tehknologi computer masa depan.psikologizone.com.2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar